Panduan Lengkap Tata Cara Umrah: Menuntun Langkah Ibadah Suci di Tanah Haram Sesuai Sunnah

Umrah merupakan ibadah yang sangat mulia dalam Islam. Disebut sebagai "Hajjul Ashghar" (haji kecil), umrah dapat dilakukan kapan saja sepanjang tahun dan menjadi dambaan setiap muslim untuk berkunjung ke Baitullah di tanah suci Makkah. Artikel ini akan memandu Anda memahami tata cara pelaksanaan umrah secara lengkap dan benar sesuai tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam atau sesuai sunnah.

Pengertian dan Keutamaan Umrah

Umrah secara bahasa berasal dari kata "i'timar" yang berarti mengunjungi atau menziarahi. Sedangkan secara istilah syariat, umrah adalah ibadah yang dilakukan dengan cara mengunjungi Baitullah (Ka'bah) untuk melaksanakan thawaf, sa'i, dan tahallul dengan niat khusus beribadah kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Keutamaan umrah sangat besar dalam Islam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga." (HR. Bukhari dan Muslim)

Rukun-Rukun Umrah

Umrah memiliki lima rukun yang wajib dipenuhi:

  1. Ihram - niat dan memakai pakaian ihram

  2. Thawaf - mengelilingi Ka'bah sebanyak tujuh kali

  3. Sa'i - berlari-jalan kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali

  4. Halq atau Taqshir (Tahallul) - mencukur atau memotong rambut

  5. Tertib - melaksanakan rukun-rukun tersebut secara berurutan

Langkah-Langkah Pelaksanaan Umrah

1. Persiapan Sebelum Ihram

Sebelum berihram, jamaah dianjurkan untuk:

  • Mandi besar sebagaimana mandi janabah untuk membersihkan diri

  • Memakai wangi-wangian yang terbaik pada tubuh (bukan pada pakaian ihram)

  • Memakai pakaian ihram yang telah disiapkan

  • Shalat sunnah ihram dua rakaat jika memungkinkan

2. Pakaian Ihram

Untuk Pria:

  • Dua lembar kain putih tanpa jahitan

  • Satu kain untuk menutupi bagian bawah tubuh (izar)

  • Satu kain untuk menutupi pundak dan dada (rida')

  • Memakai sandal yang tidak menutupi punggung kaki

Untuk Wanita:

  • Pakaian yang menutup seluruh aurat sesuai syariat

  • Tidak memakai cadar/niqab (penutup wajah)

  • Tidak memakai sarung tangan

  • Tidak memakai perhiasan yang berlebihan

3. Niat dan Talbiyah

Berihram dimulai dari miqat (tempat yang telah ditentukan) dengan mengucapkan niat:

لَبَّيْكَ عُمْرَةً

"Labbaika umratan" (Aku memenuhi panggilan-Mu untuk umrah)

Jika khawatir tidak dapat menyelesaikan umrah karena halangan, boleh mengucapkan syarat:

اللَّهُمَّ مَحِلِّي حَيْثُ حَبَسْتَنِي

"Allahumma mahilli haitsu habastani" (Ya Allah, tempat tahallulku adalah di mana Engkau menahanku)

Setelah berniat, jamaah mulai membaca talbiyah:

لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ، لاَ شَرِيكَ لَكَ

"Labbaikallahumma labbaik, labbaika laa syariika laka labbaik, innal hamda wan ni'mata laka wal mulk, laa syariika lak"

(Aku penuhi panggilan-Mu ya Allah, aku penuhi panggilan-Mu. Aku penuhi panggilan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu, aku penuhi panggilan-Mu. Sesungguhnya segala puji, nikmat, dan kerajaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu)

Dianjurkan selama perjalanan menuju Masjidil Haram terus memperbanyak talbiyah, dzikir, atau membaca Al-Quran.

4. Memasuki Masjidil Haram

Ketika memasuki Masjidil Haram, dahulukan kaki kanan dan bacakan doa:

بِسْمِ اللهِ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى رَسُولِ اللهِ، اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

"Bismillahi wash-shalatu was-salamu 'ala rasulillah, allahumma aftah li abwaaba rahmatik"

(Dengan nama Allah, semoga shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah, ya Allah bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu)

5. Thawaf Umrah

Memulai Thawaf:

  • Mulai dari Hajar Aswad atau sejajar dengannya

  • Menghadap Hajar Aswad, ucapkan "Allahu Akbar"

  • Cium Hajar Aswad jika memungkinkan, atau sentuh dengan tangan lalu cium tangan

  • Jika tidak bisa, cukup beri isyarat dari jauh tanpa mencium tangan

Cara Thawaf:

  • Berjalan tujuh kali putaran mengelilingi Ka'bah

  • Ka'bah berada di sebelah kiri jamaah

  • Laki-laki melakukan raml (jalan cepat) pada tiga putaran pertama

  • Laki-laki melakukan idhthiba' (meletakkan kain di bawah ketiak kanan)

  • Empat putaran terakhir berjalan biasa

Saat Melewati Rukun Yamani:

  • Sentuh dengan tangan kanan jika memungkinkan (tanpa mencium)

  • Jika tidak bisa, jangan beri isyarat

Doa Antara Rukun Yamani dan Hajar Aswad:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

"Rabbana aatina fi'd-dunya hasanatan wa fi'l-aakhirati hasanatan wa qina 'adhaab an-naar"

(Ya Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka)

6. Shalat Sunnah Setelah Thawaf

Setelah menyelesaikan thawaf, jamaah disunnahkan untuk:

  • Shalat dua rakaat di belakang Maqam Ibrahim jika memungkinkan

  • Jika tidak memungkinkan, boleh shalat di tempat lain dalam Masjidil Haram

  • Membaca Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua

7. Sa'i Antara Shafa dan Marwah

Memulai Sa'i:

  • Mulai dari bukit Shafa

  • Menghadap Ka'bah, ucapkan takbir, tahlil, dan doa

  • Berjalan menuju Marwah (satu perjalanan)

Pelaksanaan Sa'i:

  • Lakukan tujuh kali perjalanan (Shafa-Marwah-Shafa-Marwah-Shafa-Marwah-Shafa)

  • Berakhir di Marwah

  • Laki-laki melakukan harwalah (lari kecil) di antara dua lampu hijau

  • Wanita berjalan biasa

Doa di Shafa dan Marwah:

إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللهِ

"Innash-shafaa wal marwata min sya'aa'irillah"

(Sesungguhnya Shafa dan Marwah adalah sebagian dari syi'ar Allah)

8. Tahallul (Halq atau Taqshir)

Setelah menyelesaikan sa'i, jamaah melakukan tahallul:

Untuk Pria:

  • Halq (mencukur habis rambut kepala) - lebih utama

  • Taqshir (memotong rambut) - boleh, minimal sepanjang ruas jari

Untuk Wanita:

  • Taqshir (memotong rambut sepanjang satu ruas jari)

  • Tidak boleh halq (mencukur habis)

9. Selesai Umrah

Setelah tahallul, jamaah telah menyelesaikan umrah dan boleh:

  • Melepas pakaian ihram

  • Memakai pakaian biasa

  • Melakukan aktivitas yang sebelumnya dilarang saat ihram

Larangan-Larangan Selama Ihram

Selama dalam keadaan ihram, jamaah dilarang:

Untuk Pria dan Wanita:

  • Mencukur atau memotong rambut dan kuku

  • Memakai wangi-wangian

  • Berburu atau membunuh binatang

  • Melakukan hubungan suami istri

  • Berkata kotor atau berbuat maksiat

Khusus untuk Pria:

  • Memakai pakaian berjahit

  • Menutupi kepala

Khusus untuk Wanita:

  • Memakai cadar/niqab

  • Memakai sarung tangan

Tips dan Adab Selama Umrah

  1. Perbanyak dzikir dan doa di tempat-tempat mustajab

  2. Bersabar dalam menghadapi keramaian

  3. Jaga kebersihan dan kesehatan

  4. Hormati jamaah lain dan jangan mendorong

  5. Gunakan waktu untuk ibadah dan muhasabah

  6. Perbanyak membaca Al-Quran dan shalawat

  7. Jaga adab dalam berpakaian dan berperilaku

Penutup

Umrah adalah ibadah yang sangat mulia dan menjadi kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Dengan memahami tata cara yang benar dan melaksanakannya dengan penuh khusyuk, insya Allah umrah akan menjadi ibadah yang mabrur dan mendatangkan berkah.

Semoga panduan ini bermanfaat bagi para calon jamaah umrah. Mudah-mudahan Allah subhanahu wa ta'ala memberikan kemudahan bagi semua muslim untuk dapat melaksanakan ibadah umrah dengan sempurna.

Konsultasi Gratis Persiapan Umrah Anda

Masih ada pertanyaan seputar persiapan umrah atau butuh bimbingan lebih lanjut? MinFaaz siap membantu Anda dengan konsultasi gratis untuk memastikan ibadah umrah Anda berjalan lancar dan mabrur.

Dapatkan konsultasi gratis meliputi:

  • Panduan lengkap persiapan dokumen umrah

  • Tips praktis selama di tanah suci

  • Rekomendasi paket umrah terpercaya

  • Bimbingan ibadah dan manasik umrah

  • Solusi untuk kebutuhan khusus jamaah

Hubungi MinFaaz sekarang juga:

📱 WhatsApp: 0815 1003 2992

"Bersama MinFaaz, wujudkan impian umrah mabrur Anda"


Wallahu a'lam bishawab

Penulis: Tim Redaksi Faaza Travel

Sumber: Kitab-kitab fiqih mu'tabarah dan panduan ulama terpercaya