7 Keutamaan Berumrah yang Belum Banyak Diketahui

Setiap muslim pasti merindukan tanah suci Makkah, tempat dimana Baitullah berdiri megah. Di sana, dua ibadah mulia menanti untuk ditunaikan: haji dan umrah. Berbeda dengan haji yang terikat waktu, umrah dapat dilaksanakan kapan saja sepanjang tahun.

Umrah secara bahasa berasal dari kata i'tamara (اعتمر) yang berarti "berziarah" atau "mengunjungi". Secara istilah syariat, umrah adalah ibadah yang terdiri dari rangkaian ritual khusus: ihram, thawaf (mengelilingi Ka'bah), sa'i (berlari kecil antara Shafa dan Marwah), serta tahallul (memotong rambut). Dengan melakukan rukun tersebut maka telah sah umrahnya dan Anda bisa mendapatkan keutamaan berikut. 

Tujuh Keutamaan Berumrah Berdasarkan Dalil Syar'i

  1. Menjadi Tamu Allah yang Istimewa dan Doanya Mustajab

    Dari Ibnu Umar radhiyallahu anhuma, Nabi ﷺ bersabda:

    "Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri." (HR. Ibnu Majah no 2893, hadist hasan)

    Subhanallah! Betapa mulianya kedudukan orang yang berumrah. Mereka adalah tamu Allah yang istimewa, yang doanya mustajab dan permintaannya dikabulkan oleh Allah.

  2. Menghapuskan Dosa Besar dan Kecil

    Rasulullah ﷺ bersabda dalam hadist yang diriwayatkan Abu Hurairah:

    "Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga." (HR. Bukhari, no. 1773 dan Muslim, no. 1349)

    Hadist ini menunjukkan bahwa umrah memiliki pahala yang besar sehingga dapat membersihkan jiwa dari dosa-dosa yang telah dilakukan. Dzahir dari hadist adalah setiap kali seseorang melaksanakan umrah, maka dosa-dosanya akan terampuni hingga umrah berikutnya.

    Dalam hadist yang lain dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu anhu meriwayatkan sabda Rasulullah ﷺ:

    "Lakukanlah secara berturut-turut antara haji dan umrah, karena keduanya menghilangkan kefakiran dan dosa-dosa sebagaimana api menghilangkan kotoran pada besi, emas dan perak." (HR. Tirmidzi dan An-Nasa'i)

    Hadist ini memberikan gambaran yang jelas bagaimana umrah membersihkan jiwa manusia. Seperti api yang mampu membersihkan kotoran pada logam mulia, umrah mampu menghapus dosa-dosa besar maupun kecil. Masya Allah, hadist ini menjadi kabar gembira bagi kita yang setiap hari masih bergelimang dosa dan menunjukkan betapa luasnya rahmat dan ampunan Allah.

  3. Menghilangkan Kefakiran dan Mendatangkan Berkah Rezeki

    Dalam hadist yang sama di atas, Rasulullah ﷺ menyebutkan bahwa umrah dapat menghilangkan kefakiran. Ini bukan berarti secara langsung menjadikan kaya dalam hal materi, tetapi Allah memberikan keberkahan dalam rezeki dan mencukupkan kebutuhan hidup.

    Banyak jamaah umrah yang merasakan berkah ini. Setelah berumrah, usaha mereka semakin lancar, rezeki bertambah berkah, dan kebutuhan hidup tercukupi dengan baik. Pertanyaannaya sudahkah Anda yakin?

  4. Jihad Bagi Kaum Wanita

    Aisyah radhiyallahu anha bertanya kepada Rasulullah ﷺ:

    "Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?" Beliau menjawab: "Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan umrah." (HR. Ibnu Majah no. 2901, hadist shahih)

    Bagi kaum wanita, umrah adalah bentuk jihad mereka. Perjuangan melawan hawa nafsu, meninggalkan kemewahan dunia, dan beribadah dengan khusyuk di tanah haram adalah bentuk jihad yang sangat mulia. Kapan lagi bagi para wanita bisa mendapatkan pahala seperti kaum lelaki yang berperang di medan jihad kalau bukan dengan berumrah?

  5. Mendapat Pahala Shalat Berlipat Ganda

    Ketika berada di Masjidil Haram, setiap shalat yang dilakukan mendapat pahala berlipat ganda. Rasulullah ﷺ bersabda:

    "Shalat di masjidku ini lebih baik daripada seribu shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram. Dan shalat di Masjidil Haram lebih baik daripada seratus ribu shalat di masjid lainnya." (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

    Mari kita hitung sama-sama. Jika kita lakukan shalat satu waktu di Masjidil Haram artinya pahalanya sama dengan seperti shalat di masjid di Indonesia selama 274 tahun! Begitu besarnya pahala yang bisa kita raih hanya dengan shalat 1 waktu di Masjidil Haram. Bagaimana jika kita sempatkan shalat 5 waktu selama 4 hari di sana? Tentu pahalanya menjadi semakin berlipat ganda.

  6. Thawaf Menghapuskan Dosa dan Meninggikan Derajat

    Setiap langkah saat thawaf memiliki nilai ibadah yang luar biasa. Rasulullah ﷺ bersabda:

    "Barangsiapa yang melakukan thawaf tujuh kali di Baitullah dan shalat dua rakaat, maka dia seperti memerdekakan seorang budak." (HR. Tirmidzi)

    Tahukah Anda jika pahala memerdekakan seorang budak maka ganjarannya adalah dibebaskan tubuh kita dari api neraka? Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    “Setiap orang yang membebaskan seorang (budak) muslim, niscaya Allah akan membebaskan anggota tubuhnya dengan setiap anggota tubuh budak itu dari api Neraka.”

  7. Pahala Sesuai dengan Usaha dan Pengorbanan

    Dalam hadist yang diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah ﷺ bersabda:

    "Sesungguhnya (pahala) itu sesuai dengan nafkah yang Anda keluarkan atau kesulitan yang Anda alami." (HR. Bukhari, no. 1787 dan Muslim, no. 1211)

    Semakin besar pengorbanan yang dilakukan untuk berumrah, semakin besar pula pahala yang diperoleh. Ini termasuk biaya yang dikeluarkan, kesulitan perjalanan, dan usaha yang dilakukan. Maka dari itu kualitas pahalanya berbeda antara satu orang dengan yang lainnya tergantung kondisi masing-masing dari kita.

Motivasi Berumrah dalam Al-Quran

Al-Quran menyebutkan tentang keutamaan mengunjungi Baitullah dalam surah Ali Imran ayat 97:

وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا

"Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana."

Meskipun ayat ini secara khusus menyebutkan haji, ulama sepakat bahwa umrah juga termasuk dalam keutamaan mengunjungi Baitullah.

Adab dan Amalan Saat Berumrah

Persiapan di Tanah Air

Sebelum berangkat umrah, seorang muslim hendaknya:

  • Mempersiapkan niat yang ikhlas semata-mata karena Allah

  • Belajar tuntunan manasik umrah dengan benar

  • Istighfar dan bertaubat nasuha

  • Sebisa mungkin menyelesaikan hutang dan meminta maaf kepada sesama

Doa dan Dzikir

Selama di tanah haram, perbanyaklah doa dan dzikir. Rasulullah ﷺ mengajarkan doa ketika melihat Ka'bah:

"Allahumma anta as-salaam wa minka as-salaam, fa hayyinaa rabbanaa bis-salaam"

"Ya Allah, Engkau adalah keselamatan dan dari-Mu keselamatan, maka hidupkanlah kami wahai Rabb kami dengan keselamatan."

Memperbanyak Sedekah

Saat di tanah haram, perbanyaklah sedekah. Sa'ad bin Ubadah bertanya kepada Rasulullah ﷺ:

"Sedekah apa yang paling engkau sukai?" Jawab beliau: "Sedekah air." (HR. Abu Daud, hadist hasan)

Menjawab Panggilan-Nya Menuju Baitullah

Berumrah bukanlah sekadar perjalanan fisik menuju Makkah, tetapi perjalanan menuju kedekatan dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Setiap langkah yang dilakukan di tanah haram, setiap dzikir yang diucapkan, dan setiap doa yang dipanjatkan memiliki nilai ibadah yang luar biasa.

Bagi mereka yang telah mampu secara finansial dan fisik, janganlah menunda niat berumrah. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ:

"Ta'jilu bil hajji (wal umrah) fa innakum laa tadruuna maa ya'ridulakum"

"Segeralah kalian melaksanakan haji (dan umrah), karena kalian tidak tahu apa yang akan menimpa kalian." (HR. Ahmad)

Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memberikan kemudahan bagi setiap muslim untuk dapat merasakan manisnya berumrah dan meraih segala keutamaan yang telah dijanjikan-Nya. Aamiin ya rabbal alamiin.

Konsultasi GRATIS Sekarang!

Jangan ragu untuk berkonsultasi tentang rencana umrah Anda. Tim profesional Faaza Travel siap membantu mewujudkan perjalanan umrah yang telah lama Anda impikan.

📱 Hubungi MinFaaz sekarang juga:

WhatsApp: 0815 1003 2992


Wallahu a'lam bishawab

Penulis: Tim Redaksi Faaza Travel

Sumber: Kitab-kitab fiqih mu'tabarah dan panduan ulama terpercaya

Next
Next

Panduan Lengkap Tata Cara Umrah: Menuntun Langkah Ibadah Suci di Tanah Haram Sesuai Sunnah